Masa Skolastik: Pengertian, Latar Belakang, Periodisasi, dan Tokoh-tokoh
Masa Skolastik |
Pengertian Masa Skolastik
Skolastik merupakan sebuah periode di mana ilmu pengetahuan berkembang lumayan pesat terutama ilmu filsafat.
Skolastik sendiri berasal dari kata school yang berarti sekolah, ini menandakan ilmu berkembang luas melalui pengajaran-pengajaran ilmiah berbasis pedidikan.
Masa skolastik ini berkembang di masa abad pertengahan yang dipengaruhi oleh agama.
Pada masa skolastik ini sendiri juga dikenal dengan masa modern, atau sejarah teologi modern.
Periode sejarah skolastik ini berakhir antara abad 14 atau 15.
Para sejarawan sendiri meyakini bahwa akhir dari abad 15 adalah akhir dari masa skolastik, karena abad 15 ini merupakan awal dari masa teologi modern.
Awal abad 15 ini merupakan sebuah awal dari masa teologi modern yang berakhir pada abad 18.
Latar Belakang Munculnya Masa Skolastik
Ada setidaknya dua faktor yang mendorong masa skolastik ini berkembang, yaitu faktor religious dan faktor pendidikan.
Faktor religious ini didasari pada spiritualitas umat kristiani yang meyakini bahwa hidup ini merupakan sebuah perjalanan suci untuk menuju surga, sehingga filsafat yang didasarkan pada keilmuan teologi berkembang pada masa ini.
Yang kedua adalah faktor pendidikan, faktor pendidikan ini sangat berpengaruh dalam pengembangan ilmu pengetahuan karena pendidikan di Barat terpengaruh oleh bentuk metode pendidikan seperti timur, islam khususnya.
Yaitu berupa madrasah-madrasah yang kemudian diadopsi oleh barat menjadi bentuk seminari seminari.
Periodesasi Masa Skolastik
Masa periodesasi skolastik awal terjadi pada sekitar tahun 800 sampai 1200-an yang mana pada periode ini bahan ajar atau kurikulum yang digunakan meliputi studi tentang duniawi.
Di dalamnya mempelajari bahasa, retorika, dialek, dan ilmu-ilmu alam dan hitungan.
Kemudian selanjutnya adalah periode skolastik pertengahan atau yang sering disebut dengan skolastik puncak.
Disebut puncak karena pada masa ini sekitar tahun 1200 sampai 1300-an merupakan masa di mana banyak dibangun universitas-universitas, ordo-ordo, madrasah-madrasah, dan lembaga pendidikan lainnya yang melahirkan para pemikir-pemikir hebat nantinya.
Maka dari itu masa ini disebut dengan skolastik seperti yang sudah dipaparkan tadi diawal.
Masa skolastik ini mencapai puncaknya karena beberapa faktor juga antara lain, adanya pengaruh dari para pemikir-pemikir filsafat, entah itu berasal dari Barat maupun Timur.
Mereka adalah Aristoteles yang berasal dari Barat, kemudian Ibnu Rusyd dan Ibnu Sina yang berasal dari Timur.
Pengaruh dari pemikiran merekalah yang menjadikan berkembangnya pemikiran filsafat pada masa ini, dan bahkan pemikiran mereka juga masih menjadi rujukan di masa modern yang akan datang.
Faktor lainnya yang mendukung berkembangnya masa skolastik ini adalah didirikannya beberapa universitas yang menampung atau mewadahi para mahasiswa untuk mempelajari dan memperdalam keilmuannya.
Terutama di bidang filsafat karena di masa ini filsafat berkembang begitu pesatnnya.
Faktor terakhir adalah berdirinya ordo-ordo sebagai penyeimbang ilmu pengetahuan.
Kenapa dikatakan ordo sebagai penyeimbang ilmu pengetahuan?.
Karena semangat akan pengembangan ilmu pengetahuan ini banyak orang yang merasa haus akan spiritualitas dan semangat kerohanian.
Maka dari itu ordo memberikan sebuah solusi dengan mengjarkan filsafat yang juga dibarengi dengan siraman kerohanian kepada umat-umat beragama.
Dan yang terakhir adalah masa skolastik akhir atau bisa dikatakan dengan kemunduran dari masa skolastik itu sendiri.
Di masa ini menjadi akhir dari masa skolastik karena ilmu pengetahuan khususnya filsafat mengalami kemandegan atau stagnasi dan tidak mengalami perubahan atau peningkatan lagi.
Dan setelah itu bergantilah masa skolastik menjadi era pemikiran modern.
Namun di balik semua perkembangan masa skolastik di Barat yang menjadi faktor pendorong atau yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan barat adalah timur itu sendiri atau islam karena di Barat meniru metode penyebaran keilmuan islam dengan mendirikan universitas karena pada awal penyebarannya Universitas Kordova sering menerima murid nasrani yang berasal dari Eropa.
Dari sinilah cikal bakal pengembangan dan penyebaran ilmu dibarat bermula.
Tokoh-tokoh pada Masa Skolastik
Peter Abalardus
Peter Abelardus lahir di Pallet (Palais), tidak jauh dari Nantes, Prrancis, pada tahun 1079. Dia adalah anak tertua dari rumah Breton mulia.
Nama aslinya adalah Pierre de Palais.
Peter Abelardus adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada Abad Pertengahan.
Ia dipandang sebagai pendiri skolastisisme bersama dengan Anselmus dari Canterbury.
Albertus Magnus
Albertus Magnus adalah seorang cendikiawan di abad pertengahan yang sangat terkenal.
Selain sebagai cendikiawan, Albertus adalah seorang biarawan. Sebutan “Magnus” yang berarti (besar, agung) diberikan berkat pemikiran-pemikirannya yang begitu mengagumkan.
Meskipun pemikiran-pemikirannya tidak begitu orisinil, namun vitalitasnya dalam studi dan keberaniannya menyesuaikan iman kristiani sangatlah layak untuk diapresiasi.
Thomas Aquinas
Thomas Aquinas lahir pada tahun 1225 di Roccasecca, sebuh kota di dekat Nepal, dari keluarga bangsawan Italia.
Pada masa mudanya ia hidup bersama pamanya yang menjadi pemimpin ordo di Monte Cassino.
Perjalanan hidup dan pendidikannya berada yang berada di lingkungan Gereja menjadikan dia cocok untuk disebut sbagai theolog daripada filosof.
Namun, bukan berarti segala pemikirannya tanpa ada intervensi filsafat, tetapi yang ia tekankan adalah pemikiran filsafat yang di pancarkan oleh wahyu atau agama.
Dengan kata lain ia lebih mengedepankan doktrin agama dari pada pemikiran filosofis yang liar.
Thomas memiliki keinginan untuk mengharmonisasi antara akal dan wahyu sehingga menjadi suatu pengetahuan yang utuh dan menjadi sumber kebenaran.
Posting Komentar untuk "Masa Skolastik: Pengertian, Latar Belakang, Periodisasi, dan Tokoh-tokoh"